Wednesday 30 October 2019

Mengenal Digital Trainner

Pengenalan Digital Trainner sebagai alat praktek rangkaian logika.
Menperkenalkan fungsi panel panel pada Digital Trainner. 

TEORI SINGKAT:
Untuk merangkai, mengamati dari suatu rangkaian gerbang gerbang logika, khususnya IC logik maka dibutuhkan suatu alat percobaan yang disebut Digital Trainner atau di sebut DT. Jadi Digital Trainner adalah merupakan alat praktek untuk melihat dan memperagakan cara kerja rangkaian digital.
Komponen elektronika yang digunakan adalah IC (Integrited Circuits) dari jenis Transistor transistor logic (TTL). Complementary Most Oxide Semiconductor (CMOS). atau komponen elektronika lainnya sebagai tambahannya.
Karena menggunakan gerbang gerbang logika jenis Transistor transistor logic (TTL), maka hanya disediakan catu tegangan yang telah disesuaikan dengan diperlukan sebesar (+) 5 Volt.



Komponen komponen yang terdapat pada DT.
  1. Soket IC, Terpasang beberapa soket IC yang digunakan untuk menempatkan IC logika yang akan dirangkai untuk dicoba. Masing masing kaki soket telah dihubungkan dengan 2 buah pin, sebagai tempat untuk menghubungkan dengan kaki kaki yang lain. Ada tersedia 6 buah  soket yang terdiri dari 4 buah soket berkaki 16 dan 2 buah soket berkaki 20. Untuk menghubungkan kaki kaki IC tersebut digunakan kabel penghubung.
  2. LED (Light Emiting Dioda), sebagai alat peraga atau penampil untuk melihat hasil dari suatu rangkaian gerbang logic digunakan LED. Tersedia 8 buah LED yang masing masing dihubungkan  dengan 2 buah pin untuk inputnya. Apabila kita beri tegangan +5V pada salah satu pin inputnya maka LED tersebut akan menyala, apabila diberi tegangan 0V maka LED akan mati.
  3. Seven Segnem, Sebagai alat penampil yang berupa angka angka desiman digunakan 2 buah seven segmen yang masing masing kakinya di tandai kode a b c d e f g dan dot (titik) juga dihubungkan dengan pin sebagai inputnya.
  4. Saklar (Switch), Disediakan 10 saklar sebagai data masukan untuk menentukan 2 keadaan high atau low apabila kita tekan kedepan maka pada dua pin akan terdapat keadaan 1, dan kita tekan ke belakang akan menjadi keadaan 0.
  5. Astable Multivibrator,  Biasanya suatu rangkaian logic misal pada pencacah dibutuhkan suatu clock untuk menggerakkan maka dalam DT juga dilengkapi sebuah Astable Multivibrator.  Untuk outputnya disediakan 4 buah pin sebagai tempat penghubung.  Apabila output multivibrator (salah satu pin) di hibungkan dengan LED tersebut diatas maka LED akan hidup, mati, hidup, mati, berulang ulang.
  6. Monostabil Multivibrator,  Disediakan 2 pin sebagai Output dengan keadaan awal berlogika 0 dan satu buah push on sebagai trigger input. ada juga 2 pin untuk output dengan keadaan awal berlogika 1 , dengan sebuah saklar push on sebagai trigger input.
  7. Saklar On/Off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan sumber daya pada DT.
  8. Fuse, sebagai pengaman terhadap hubung singkat apabila terjadi hubung singkat.
  9. Sumber Daya, Untuk memberi sumber daya pada IC-IC TTL maka tersedia beberapa pin dengan tegangan +5V.

No comments:

Post a Comment

Mode Operasi Unit CPU PLC Omron

Mode Operasi Unit CPU Unit CPU memiliki tiga mode operasi berikut. Mode PROGRAM: Program tidak dijalankan dalam mode Program. Mode i...